Bisnis Nol Rupiah
Kabar bahagia datang kepada Arin. Betapa tidak, Arin yang baru saja menyelesaikan studi di bangku kelas XII dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada jurusan Psikologi Universitas Negeri Jakarta. Air matanya pun berlinang tak tertahan betapa bahagianya Arin masuk dalam enam siswa yang lulus SNMPTN dari total 70 siswa di salah MAN unggulan di daerahnya.
Namun ternyata, kabar bahagia Arin berubah menjadi rasa kekecewaan. Keinginan Arin untuk kuliah dengan jurusan yang ia impikan kandas karena keadaan ekonomi yang pas-pasan. Di daerah Arin belum ada kampus yang membuka jurusan psikologi. Dengan mengambil pilihan kampus di Jakarta ia beranggapan urusan transportasi adalah paling murah dan mudah. Namun apa daya orang tuanya tidak memiliki tabungan untuk keperluan regristrasi ulang, transportasi dan akomodasi di sana.
SNMPTN memberikan delima bagi siswa ini pun bukan pertama dan satu-satunya. Banyak impian generasi di negeri ini kandas berbenturan dengan keadaan ekonomi. Orang tua mempunyai peran dan tanggungjawab dalam memilih pendidikan bagi putra-putrinya. Berikan masa depan yang cerah seperti masa-masa kecilnya yang bahagia.
Dalam menghadapi keadaan ekonomi ada dengan dua cara yakni bekerja atau menciptakan kerja jika tidak ada tempat bekerja yang menerimanya. Menciptakan kerja artinya berwirausaha yakni berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. Lalu bagaimana jika tak punya modal? Jawabannya adalah Bisnis dengan Nol Rupiah. Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita mulai dari nol ya pak hehehe.. Ingat di SPBU. Mantap pak.salam literasi
Iya bnar bu yenti sustina kalau tidak dari nol, pelanggannnya kabur
Keren paak, ga sabar nungggu kelanjutannya :)
Aamiin, terima kasih banyak bu Renita, mohon klik follow utk update kelanjutannya
Alhamdulillah ...akhirnya muncul juga ...saya juga mulai dari nol pak. ...he he semangat pak salam literasi...
Hihi iya alhamdulillah bu Yelli Gusrita, M.Pd.I, salam kenal dan salam literasi, semoga suatu saat lagi salam jumpa
Ya nol memang angka istimewa
Terima kasih pak, semuanya dari nol
Mantap Pak, jadi penasaran. Lanjut
Aamiin bu, insyaAllah akan update tiap hari sesuai hobi dlm biografi semampu saya, mohon klik follownya ya bu
Terima kasih bunda yang sudah mampir dan kasih masukan, jangan lupa klik follow ya bunda